Kunker Danseskoad ke 'Down Under' : Bertukar Pengalaman Soal Kontinum Pendidikan Perwira ADTweet

01 Danseskoad Visit 2014

AUSTRALIA – Danseskoad, Mayjen TNI Agung Risdhianto, MDA bersama rombongan sempat mengunjungi negara yang dikenal dengan sebutan “Down Under” selama lima hari pada pertengahan Agustus 2014.  Kunjungan yang dilakukan ke Canberra dan Canungra tersebut bertujuan untuk melaksanakan studi banding kurikulum, pendekatan serta pelajaran masing-masing tentang pendidikan perwira AD.

Kunjungan Pak Agung dimulai dengan mengunjungi Mabes AD Australia dan bertemu dengan Chief of Army (Kasad) Letjen Dave Morrison serta Deputy Chief of Army (Wakasad) Mayjen Gus Gilmore.  Letjen Morrison menyampaikan bahwa pentingnya hubungan bilateral antara kedua Angkatan Darat dan fokus untuk mempererat hubungan tersebut.  Mayjen Gilmore membahas secara umum tentang kontinum kurikulum perwira AD serta penyebaran perwira TNI sebagai perwira siswa (pasis) dan dosen di Australia dewasa ini.

02 Danseskoad Visit 2014

Danseskoad juga melakukan kunjungan ke Royal Military College of Australia (RMC-A) di Canberra dan bertemu Letkol Andrew Behan, Kepala Staf RMC-A.  Letkol Behan menjelaskan tugas pokok, struktur dan tanggungjawab RMC-A, termasuk metodologi RMC-A baik perwira maupun prajurit serta kontinum taruna AD Australia.  Selanjutnya, Kol Darren Huxley, sebagai Director of Military Art (DMA), Royal Military College – Duntroon (RMC-D) memberikan paparan organisasi, garis besar kursus serta rencana pelajaran lembaga tersebut.  DMA RMC-D ini memberi penekanan pada RMC-D untuk kelas III s/d kelas I bahwa pentingnya ‘War Fighting Continuum’ (kontinum pertempuran perang) serta memahami kepemimpinan etis yang merupakan fokus utama kurikulum RMC.  Kol Huxley juga menjelaskan bahwa dosen RMC-D berasal dari beberapa negara, yaitu Malaysia, Selandia Baru, Papua New Guinea, Pakistan, dan Inggris.  Begitu juga dengan taruna yang di didik di RMC-D, terdapat beberapa dari mereka yang berasal dari negara lain. Namun demikian, belum terdapat taruna dari TNI-AD.  Di tengah-tengah diskusi yang sangat interaktif, Danseskoad memberikan pernyataan adanya kemungkinan untuk mengirim taruna TNI-AD untuk mengikuti pendidikan di RMC-D tahun depan atau tahun 2016.  Kemungkinan pengiriman taruna tersebut akan dibahas lebih lanjut di Army-to-Army Talk di Bali bulan Oktober dan AUSINDO High Level Committee (HLC) di Australia pada bulan November mendatang. 

03 Danseskoad Visit 2014

Kunjungan Danseskoad dilanjutkan ke Australian Defence College (ADC) di Weston Creek, Canberra dimana beliau bertemu Mayjen Simone Wilke selaku Komandan Australian Defence College (ADC).  Mayjen Wilkie menerangkan tentang kontinuum pendidikan perwira ADF secara umum dan tantangan yang terdapat pada Defence Learning Branch pada saat ini, khususnya tentang e-learning Angkatan Bersenjata Australia.  Danseskoad juga mendapat paparan dari Komandan Australian Command & Staff College (ACSC) (Seskogab)—Brigjen Peter Gates—tentang fungsi, tugas dan sejumlah kegiatan ACSC, termasuk memberi penjelasan ringkas dari Kol Simon Johnstone, Direktur ACSC mengenai Joint Professional Military Education (pendidikan militer professional gabungan), kunci tema kursus-kursus di ACSC serta Panitia Manajemen Kurikulum.  Pada saat menikmati jamuan siang bersama pasis TNI dari ACSC serta pasis Defence dan Strategic Studies Course di ruang mess ACSC, Danseskoad beramah-tamah dengan dosen TNI yang sedang melaksanakan program pertukaran dosen ke ACSC selama kurang lebih dua tahun.  Pertukaran dosen ini dianggap sangat penting untuk lebih saling mengenal antara dosen di Australia dengan negara sahabat Indonesia. 

 

04 Danseskoad Visit 2014

Lalu, Danseskoad memberikan paparan yang berjudul ‘Peran TNI-AD dalam Penangulangan Bencana’ kepada Komandan, staf serta pasis ACSC, termasuk 48 pasis mancanegara.  Dalam paparan tersebut beliau menjelaskan tentang pengalaman TNI baru-baru ini dalam operasi Humanitarian Assistance dan Disaster Relief (HADR) di Indonesia dan langkah-langkah positif yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka mengingkatkan peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan TNI agar lebih optimal.  Paparan Pak Agung sangat diapresiasi oleh staf maupun pasis di ACSC, sekaligus merupakan kesempatan yang sangat langka mengingat jarang sekali pati TNI dapat meluangkan waktu untuk kegiatan sosialisasi / akademis di negara sahabat.  Semoga dapat dijadikan fitur yang lebih rutin kelak harinya.

 

05 Danseskoad Visit 2014

Kunjungan Danseskoad juga melibatkan kunjungan ke Land Warfare Centre (LWC) di Canungra, Queensland.  Danseskoad sempat bertemu Kol Paddy Evans, Komandan LWC dan menerima paparan dari Letkol Shaun O’Leary, Chief Instructor Officer Training Wing (OTW) mengenai kursus-kursus OTW, Defence Training Model dan pendekatan serta metode pengajaran.  Mengingat saat ini Seskoad sedang dalam masa transisi tentang kurikulum, Letkol O’Leary menawarkan untuk berbagi pengalaman dalam hal perbaikan kurikulum OTW (dimana terdapat banyak pro dan kontra).  Selanjutnya Komandan LWC menawarkan kepada Danseskoad untuk meninjau Pusat Simulasi yang baru dibuka di Pangkalan 'Kokoda' tersebut.  Dengan berkunjungnya Danseskoad ke LWC, beliau merupakan tamu pati berbintang dua yang pertama dari mancanegara untuk meninjau secara langsung pengintegrasian Battle Management System yang serba modern tersebut.

06 Danseskoad Visit 2014

Pak David, Pak Gus, Ibu Simone serta pati Australia yang lain sangat menghargai kunjungan Danseskoad di Australia.  Semoga kunjungan Danseskoad ini dapat memberikan manfaat untuk TNI-AD, khususnya dalam rangka membandingkan kurikuluum pendidikan militer perwira AD dengan sistem yang setupoknya di negara sahabat, sekaligus juga diharapkan akan lebih mempererat hubungan dan kerjasama antara Indonesia dengan Australia.