|
Sentul – Kursus Mobile Intelligence Preparation and Monitoring of the Battlespace (MIPMB) untuk Sintel TNI telah diselenggarakan dengan berhasil pada tanggal 27 April – 8 Mei 2015 di kompleks Pasukan Siaga Operasi (PSO) yang terletak di Indonesia Peace and Security Centre (IPSC) di Sentul. MIPMB merupakan salah satu wujud kerma praktis di Antara kedua kumunitas intel militer kita, yang diatur bersama setiap tahun dalam Joint Intelligence Sub-Committee dari AUSINDO HLC | |
|
Tahun ini, kursus MIPMB memaparkan materi yang diberikan oleh empat instruktur dari Sekolah Intelijen Angkatan Bersenjata Australia (Defence Force School of Intelligence – DFSI), yaitu Kapten Michelle de Souza (selaku pemimpin delegasi), Kapten Stuart Parry, Pembantu Letnan Dua Stephen Dickson dan Pak Andrew Douglas. Kelompok siswa kursus tersebut terdiri dari 25 perwira staf intelijen TNI (berpangkat kapten dan mayor) dari ketiga angkatan dan BAIS. | |
|
Tujuan utama pelaksanaan kursus MIPMB ialah memperkenalkan empat tahap dan berbagai macam proses IPMB kepada perwira staf intelijen dari TNI. Tujuan pokok proses IPMB ialah menganalisis setiap aspek (termasuk cuaca, sifat-sifat geografik lapangan operasi, pemangku kepentingan (stakeholder), pasukan musuh dan lain lain) di medan operasi militer agar dapat memberikan nasihat intelijen terbaik serta interaktif kepada komandan operasi maupon staf perencanaan operasi secara bertahap selama mereka mengerjakan perencaanan opsmil. | |
|
Setiap hari kegiatan dimulai dengan serangkaian mata pelajaran teori yang disampaikan oleh staf DFSI, lalu semua siswa bergabung dalam kelompok kecil (sindikat) untuk memperdalam/mengkonsolidasikan pengertiannya secara bersama-sama. Setelah aktifitas itu, masing-masing sindikat ditugaskan untuk menerapkan proses-proses IPMB terhadap skenario tertentu, yaitu sebuah operasi fiktif PBB di Abyei yang terletak di Sudan Selatan. Skenario tersebut diperalatkan untuk memastikan adanya pemahaman keempat tahap IPMB itu. |
Pada minggu kedua, seluruh siswa berkesempatan menyiapkan presentasi (hasil dari analisis skenario) yang dipaparkan untuk para instruktur dan Kolonel TNI Karmin Suharna (Sintel TNI). Masing-masing presentasi tersebut disediakan dalam Bahasa Inggris dan merupakan puncak/kulminasi dari usaha dan analisis yang dikerjakan pada minggu pertama.
Penyelenggaran kursus MIPMB diharapkan menjadi peluang yang bermakna bagi perwira intelijen TNI dan staf DFSI untuk memperkuat hubungan profesionalnya. Selama dua minggu, para siswa dan instruktur saling berbagai informasi berkaitan dengan IPMB serta hal-hal lainnya, seperti siklus pelatihan intelijen angkatan bersenjata Australia dan Indonesia.
Menurut pemimpin delegasi Australia, seluruh siswa nampaknya mudah menyerap mata pelajaran baru dan dengan cepat menerapkan pengetahuan tersebut pada saat memberikan presentasi. Para siswa TNI menjadi tuan rumah yang sangat ramah dan selalu siap untuk membantu delegasi Australia selama di Indonesia. Delegasi Australia merasa senang dapat memaparkan kursus MIPMB di Indonesia sambil bertemu dengan teman-teman yang baru.