Latma Elang Ausindo - Sukses Dipertahanakan Selama Lebih Dari Satu DekadeTweet

KUPANG – Latma pesawat tempur yang bernama ELANG AUSINDO dilaksanakan dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2015, Skuadron 3 TNI-AU dan Skuadron 3 Royal Australian Air Force (RAAF) bergabung di Lanud El Tari, Kupang.  Latma ELANG AUSINDO tersebut dilaksanakan setiap dua tahun, dan telah sukses dipertahankan selama lebih dari satu dekade. Berfokus pada pertempuran udara, latihan bersama ini memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan pilot dalam manuver tempur dasar dan lanjutan di pertempuran yang berbeda (DACT).  Melakukan pelatihan teknik manuver di udara adalah kesempatan yang langka dan berharga bagi kedua belah pihak.  Terdapat sekitar 100 anggota dari masing-masing skadron turut berpartisipasi dalam latihan bersama tersebut.  Australia menurunkan delapan RAAF F/A-18 Hornet pesawat tempur dimana TNI-AU mengerahkan lima F-16 Fighting Falcon pesawat tempur.  Pesawat-pesawat tersebut menjadi tontonan menarik yang jarang ditemui oleh masyarakat Kupang.

Pada akhir minggu kedua, dua penerbang pesawat tempur TNI-AU Sukhoi Su-27SK melakukan fly-past yang sangat mengesankan, terlihat seperti menunjukkan ketertarikan dari Skuadron 11 TNI-AU untuk ikut berpartisipasi dalam latma ini di masa depan.  Demikian juga menjadi harapan Komandan Skuadron 3 RAAF, Letkol John Haly, agar TNI-AU Sukhoi dapat ikut serta dalam Latma ELANG AUSINDO ke depan.  

Latihan bersama ini dapat secara sukses dilaksanakan berkat banyaknya dukungan dan bantuan yang diterima selama beberapa bulan.  Komandan Lanud El Tari, Kolonel Andi Wijaya bersama tim memberikan dukungan penuh demi kelancaran Latma ELANG AUSINDO.  Cuaca pun selama di Kupang turut mendukung suksesnya latma tersebut yang ikut dinikmati oleh awak pesawat.  Kupang terbukti menjadi lokasi yang sangat baik untuk latihan, dengan banyak wilayah udara terbuka dan kondisi terbang yang baik.  Kolonel Irwan (Buzzard) Pramuda selaku Direktur Latihan Bersama menekankan keselamatan dan kondisi terbang yang baik menjadi dua kunci utama untuk latihan bersama tersebut dan didasari dengan pelajaran taktis yang berkisar dari perawatan flight-line di pangkalan depan hingga memahami cara terbaik untuk mengatasi pesawat lawan dengan karakteristik penerbangan yang berbeda.  Komandan Skuadron 3 RAAF mengatakan latihan memberikan kesempatan baik bagi penerbangnya untuk mempertajam keterampilan mereka terhadap mitra kawasan yang sangat mahir, dan menekankan bahwa latihan bersama tersebut membantu memperkuat interoperabilitas antara RAAF dan TNI-AU.  Sesi rekomendasi pada saat ‘hot wash up’ adalah sesi yang disarankan untuk diperpanjang waktunya di masa depan guna memberikan masukan untuk mengembangkan pelatihan yang lebih maju, menantang dan riil.

Selama Latma ELANG AUSINDO 2015, awak Skuadron 3 RAAF terlihat menikmati makanan laut segar yang di tangkap langsung dari pantai Kupang dan mencicipi pencuci mulut minuman kelapa muda yang segar disediakan oleh tuan rumah. Para awak pesawt pun nampak semangat ketika melakukan pertandingan sepak bola antar skuadron yang berakhir dengan nilai seri 3-3.  Tapi sesungguh siapakah raja di langit saat melakukan dogfights dan furballs di atas Nusa Tenggara Timur? Sudah jelas personil dari kedua skuadron Angkatan Udara yang ikut serta dalam latma ELANG AUSINDO 2015 mempunyai keterampilan baru, persahabatan baru yang dapat mewujudkan interoperabilitas yang lebih handal, mantap dan solid ke depan.