Para Pamen Cemerlang Kunker ke Australia, Dalam Rangka Colin East Award (Australia) 2015Tweet

01 CEA Australia 2015
AUSTRALIA - Penghargaan Colin East (CEA) didukung sejak tahun 2012 oleh Panglima TNI Indonesia dan CDF Australia, disponsori oleh IKAHAN dengan tujuan untuk memperkuat pengertian bilateral pertahanan Indonesia-Australia. Kunjungan tahap ‘Australia’—yakni CEA(A)—tahun 2015 (29 Nop – 11 Des) memberikan kesempatan untuk para peserta TNI untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam dan ‘apa adanya’ tentang Australia secara umum, kepentingan-kepentingan hankamnya, organisasi dan kemampuan ADF serta status kerjasama TNI-ADF.  Tujuannnya adalah pemahaman yang aktual dan kontekstual, persis sama dengan kehendak dari sister programnya CEA(I) yang telah dilaksanakan bulan Oktober lalu.  Kunjungan CEA(A) tersebut terlaksana dengan sukses dengan adanya dukungan besar dari para pemimpin tersenior ADF serta satuan-satuan ADF plus keterlibatan secara profesional dari para peserta.

Para penerima penghargaan Colin East tahun 2015 adalah: Mayor Arh Choirul Huda; Mayor Arh Raden Jatmiko Adhi Pramayanto; Mayor Inf Viliala Romadhon; Mayor Eko Pristiono; Mayor Laut (P) Hendriman; Mayor Laut (P) Adam Tjahja Saputra; Mayor Laut Marinir Dian Suryansyah; Mayor Laut Rasyid Al Hafiz; Mayor Pnb Taufik Nur Cahyanto; Mayor Pas Joko Tri Cahyono; Mayor Tek Zuzan Evian; Mayor Lek I.G. Putu Widhiantara; dan pendampingnya Letkol Charles Simamora dari Aspers TNI bersama Letkol Andy Rees dari Seskoau.

Program CEA(A) tahun ini memiliki format yang sedikit baru, dan berinteraksi pada tingkat strategis, operasional serta taktis di ADF/ADO, dimulai di Canberra, dilanjutkan ke Sydney dan berakhir di Queensland. Kunjungan yang bermakna dan berkesan dipastikan oleh penyelenggara pada setiap lokasi kunjungan, memberikan para peserta ekspos yang riil dengan urusan dan tantangan operasional di lingkungan ADF.  Contohnya, saat berada di HQJOC, rombongan disambut oleh DCJPS Mayjen Stu Smith dan Kolonel David Thiele yang memberikan paparan mengenai operasi ADF, sementara Laksma Paul Davies menguraikan proses perencanaan operasi ataupun kontinjensi di ADF.  Kunjungan kemudian dilanjutkan ke bagian Staf Operasi dan Air Operations Centre (AOC).  Dimulai dari operasi saat ini hingga kampanye militer terakhir, rombongan pamen TNI kemudian melanjutkan kunjungannya ke Australian War Memorial di mana sejarah ADF dilestarikan dengan baik dan tajam/faktual. 

Berikutnya grup CEA(A) mampir ke Australian Command and Staff College (ACSC), dan sempat bertemu kembali dengan beberapa kawan dari kelompok CEA(I) versi Oktober 2015.  Saat di ACSC, rombongan mendapatkan sambutan dari Mayjen Simone Wilkie (yang sekaligus adalah ketua bersama dengan Aspers Panglima TNI dalam JETSC—sebagian dari forum manajemen tahunan kita yakni AUSINDO HLC) dan Kolonel Dennis Tan selaku Direktur Pendidikan ACSC.   Letkol Dennis menjelaskan metode pengajaran perguruan tinggi dan tema kunci pendidikan yang belaku di ‘Seskogab’ Australia tersebut. Letkol Pete Wooding yang mendampingi peserta CEA(I) bulan Oktober membalas budi dengan baik dengan menangani interaksi CEA(A) ke Weston Creek itu. 

02 CEA Australia 2015

Lalu, para pamen TNI terlibat dalam diskusi strategis di Kantor Russell saat Dr Greg McCallion menguraikan White Paper Australia. Mr Scott Dewar dan Mayjen John Frewen kemudian membuka diskusi dengan para peserta yang melontarkan pertanyaan lebih lanjut tentang Kebijakan Strategis Australia.  Martin Kennedy kemudian memaparkan unsur-unsur hubungan pertahanan bilateral.  Para peserta TNI mendapatkan kesempatan untuk menyatakan harapan adanya budaya Indonesia untuk melihat ‘hubungan kita yang bertentangga sebagai satu keluarga’ yang dapat membentuk hubungan kita di masa depan.  Letjen (purn) Peter Leahy, mantan Kasad Australia periode 2002-08 dan kini sebagai anggota Senior Advisory Group IKAHAN, kemudian bergabung dengan para peserta dan siswa ACSC, anggota tim IP Div dalam acara makan malam bersama di Sammys Kitchen. 

03 CEA Australia 2015

Setelah kunjungan ke Gedung Parlemen dan bertemu dengan Asisten Menteri Pertahanan Australia HON Darren Chester MP, para pamen TNI melanjutkan perjalanannya ke Sydney, dimana para perwakilan senior dari ketiga matra ADF di sana memberikan paparan mendalam tentang urusan operasional dan tugas-tugas terkini dari Angkatan Laut, Angkatan udara dan Angkatan Darat. 

05 CEA Australia 2015
Cuaca pada akhir pekan di Sydeny sangat memihak baik pada para rombongan, yang akhirnya dapat menikmati perjalanan atas laut dengan Manly Ferry dan melakukan memanjat Sydney Harbour Bridge.  Mencari cinderamata di Paddy’s Market dan berenang di Bondi Beach juga memadatkan jatah jadwal pada akhir pekan mereka. Pada mulainya minggu kedua, tim CEA(A) melanjutkan program kunjungan ke unit taktik dan pelatihan di School of Military Engineering (SME) di Holwsorthy, lalu ke Lanud RAAF Amberley, Barak Gallipoli dan Barak Kokoda di Queensland. Perjalanan yang ditempuh selama satu jam menggunakan C-17 dari Sydney ke Queensland adalah satu contoh nyata dari kunci kemampuan ADF melakukan perpindahan tempat yang cepat dan menarik. Saat berada di SME, Komandan Letkol Ken Martin mengatur kunjungan ke museum, bagian konstruksi, bagian anjing pelacak bahan peledak, bagian geospasial, bagian bridging dan fasilitas pelatihan umum.  Mayor Kendall Crocker melakukan demonstrasi teknik mendeteksi bahan peledak bersama anggotanya Huey, Oscar, Rolly, Wrecka, Poppy dan Shy yang memberikan pertunjukkan yang menarik kepada para tim CEA(A). Sersan Matt Walters kemudian menunjukkan pusat simulasi Assisted Protected Route Clearance Capability sementara Mayor Kieran Vidal menjelaskan peran dan tugas dari geospatial. Setibanya di RAAF Amberly, rombongan disambut oleh WOD Sersan Rowley dan XO Base Sqn Letkol Tony Blair.  LAC Matt Bell mengkoordinasikan perjalanan kami mengelilingi markas tersebut, diawali dengan kunjungan ke Heritage Centre Museum, dimana Vic dan Clive menunjukkan beberapa rangkaian pesawat RAAF Amberley yang bersejarah.  Rombongan lalu mendapatkan tiga paparan di lokasi 5 FLT dari Mayor Simon Longley yang menjelaskan penggunaan ADF RPA (PITA).  Letkol Rob Williams kemudian memberikan presentasi yang menarik tentang kemampuan 33 Sqn AAR. Letkol Blair melanjutkan presentasi dengan menguraikan peran dan fungsi dari seluruh markas. Saat berada di Barak Galipoli, Enoggera, Kolonel Jake Penley S33 (Sops) 7 Bde memberikan rombongan serangkaian paparan termasuk tentang 7 Bde, HQ 1Div, 16 AVN dan pengembangan kemampuan amfibi ADF. SO1 Amphib Cap Dev, Letkol Allwyn Payne menjelaskan transisi kemampuan lengkap dari amfibi ADF. Usai paparan, tim Barak Gallipoli kemudian menunjukkan senjata besar yang dimiliki dan menampilkan secara statik ASLAV, M155 arty dan MRH helicopter agar pamen TNI sempat familiar dengan alutsista AD Australia sekaligus berinteraksi langsung dengan anggota dan prajurit yang mengawakinya. Saat berada di LWC Canugra, COMDT LWC, Kolonel Hafner, menjelaskan rantai komando, lalu Letkol Aran Hassel bersama stafnya menggambarkan pelatihan yang dilakukan di sekolah intelijen militer (DFSI) Australia. Saat di OTW dan WONCO Wing, Letkol Mark Fletcher dan Mayor James Roberts memberikan gambaran secara luas tentang diklat individu untuk tentara dan pewira yang merupakan informasi tambahan dari paparan yang diberikan saat berada di 1 Div dan FORCOM. Kunjungan ditutup dengan widyawisata di Currumbin Wildlife Sanctuary dimana para peserta bertemu dengan binatang asli Australia. Pada setiap kunjungan, rombongan disambut dengan sangat baik oleh anggota ADF.  Anggota ADS-Jakarta mengucapkan terima kasih kepada satuan ADF yang telah terlibat dalam mendukung program kunjungan CEA(A) 2015. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan memperkuat persahabatan antara anggota ADF dan TNI serta menciptakan landasan dasar untuk kerjasama yang lebih kuat di masa depan.  Kami mengucapkan selamat kepada peserta CEA(A) 2015 dan semoga mencapai keberhasilan dalam setiap loncatan karir di masa depan dan berharap menjadi dua negara bertetangga yang dekat ibarat sebuah keluarga.